Selasa, 02 Juli 2013

Manajer Tim SFC:Semua Pemain SFC Mulai Dievaluasi

Tidak hanya Dzumafo Herman Epandi  saja yang menjadi sorotan tapi seluruh pemain. Dilihat dari perbincangan masyarakat luas maupun di dunia maya sejauh ini, tampaknya yang juga bakal mendapatkan sinyal dilepas adalah Diego Michiels. Pemain naturalisasi asal Belanda ini pun masih kalah bersaing di posisinya sebagai wing bek. Bukan itu saja masalahnya sebab kekasih dari arti Nikita Willy itupun, sempat menunjukkan sikap tidak simpatik terhadap pelatih dan pemain lainnya.
Barangkali masih ada yang ingat ketika Diego mendapatkan Surat Peringatan Pertama (SP-1) akibat tindakannya saat bertanding lawan Gresik United 19 Juni lalu. Waktu itu, Diego merasa tidak terima dengan keputusan pelatih yang mengganti dirinya dengan Boakay Eddie Foday pada menit ke-28. Dengan raut muka emosi Diego langsung masuk ke kamar ganti dan langsung menuju ke hotel, padahal rekan-rekannya yang lain masih berjuang di lapangan hijau.
“Intinya semua pemain akan kita evaluasi, tapi untuk sekarang memang belum saatnya. Kita masih ingin lihat perubahan dan performa dari seluruh pemain ini, sebelum memutuskan siapa yang bakal dilepas ataupun dipertahankan,” tegas Manjaner TIm SFC, Robert Herri, Senin (1/7/2013).
Senada Direktur Teknik dan SDM SFC, Hendri Zainudin pun menambahkan belum berencana melakukan evaluasi terhadap Dzumafo. Malah saat ini dia menilai Dzumafo perlu dukungan dari semua pihak baik, untuk dapat membantunya bangkit kembali dan menemukan permainan terbaiknya seperti saat membela PSPS lalu.
“Kita berharap Dzumafo bisa membuktikan ketajamannya, kalau bisa dia harus cetak 14 gol dalam tujuh pertandingan sisa ini,” katanya.
Begitupun dengan Diego, menurut Hendri mantan pemain Persija IPL itu tetap menjadi pemain yang bisa diandalkan. Hanya saja memang perlu bimbingan dan binaan dari rekan-rekannya yang lebih tua, mengingat usianya juga terbilang masih sangat muda. Kehadiran Diego pun sejauh ini cukup membantu tim karena jika tak jarang dia dimainkan, saat Mahyadi ataupun Fandy Mochtar berhalangan tampil.
“Kita masih menaruh harapan pada Diego untuk bisa menunjukkan skillnya, saat seperti dia membela Timnas Indonesia pada SEA Games 2011 lalu,” harapnya.

Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang Isu Dilepas Manajemen Berikan Kesempatan Kepada Dzumafo

Isu Dilepas Manajemen Berikan Kesempatan Kepada Dzumafo

Penampilan kurang memuaskan dari striker asing Sriwijaya FC, Herman Dzumafo Effandi memunculkan sinyal bahwa kontrak pemain asal Kamerun itu bakal tidak diperpanjang alias dilepas pada awal musim depan. Kendati demikian Manajemen Sriwijaya FC masih enggan memberikan statement terkait performa Dzumafo sejauh ini dan malah berharap dia segera bangkit pada tujuh pertandingan tersisa.
“Kita masih berikan kesempatan bagi Dzumafo untuk menunjukkan penampilan terbaiknya. Dia masih belum klop dengan pemain lainnya karena memang baru bergabung, sehingga masih butuh adaptasi dengan rekan-rekannya di lapangan,” kata Manajer SFC, Robert Heri ketika dihubungi Sripoku.com, Senin (1/7/2013).
Wajar saja bila sinyal pelepasan Dzumafo itu kian santer terdengar dari banyak pihak. Pasalnya sebagai seorang bomber apalagi perannya target man, tentu kualitasnya sedikit banyak ditentukan dari produktifitas gol yang diciptakan. Namun, hingga pertandingan kesembilan yang telah dijalani bersama SFC, nyatanya Dzumafo hanya mampu menyumbangkan tiga gol saja dan itupun dua dari eksekusi penalti dan hanya satu dari open play (sundulan).
“Dzumafo memang baru mencetak tiga gol saja, tapi kita juga tidak bisa lihat perannya dari itu saja. Kehadirannya di lini pertahanan lawan harus diakui membuat lawan gentar sehingga selalu mendapat pengawalan ketat,” sambung Robert.

Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang Kiper Muda Sriwijaya (Rivky) MakinOke

Minggu, 30 Juni 2013

Kiper Muda Sriwijaya (Rivky) MakinOke

Kiper muda Sriwijaya FC, Rivky D Mokompit mampu memperlihatkan penampilan impresif, dalam pertandingan melawan Pelita Bandung Raya (PBR), Sabtu (29/6) kemarin. Penyelamatan gemilangnya menahan tendangan penalti striker PBR, Gaston Castano pada menit ke-74, membuat dirinya layak dijuluki Super Rivky karena menghindarkan timnya dari kekalahan.
Head Caoch SFC, Kas Hartadi tak sungkan memuji penampilan kiper mudanya itu, yang dianggap semakin matang. Rivky bisa menggantikan peran seniornya Ferry Rotinsulu yang kondisinya masih belum begitu fit, pasca dibekap cedera lutut kambuhan. Penampilannya dari hari ke hari terus menunjukkan peningkatan pesat meskipun secara pengalaman masih jauh dibandingkan Ferry.
“Selama Ferry cedera, Rivky memang akan selalu jadi andalan kita,” katanya ketika dihubungi Sripo, Minggu (30/6/2013).
Berdasar statistik pada musim ini posisi kiper SFC malah lebih banyak ditempati oleh Rivky, dibandingakan Ferry dan kiper lainnya. Dari 25 pertandingan yang telah dijalani SFC, Rivky sendiri sudah bermain selama 1366 menit dan rekor waktu itu jauh lebih baik dibanding musim lalu yang hanya bermain 663 menit. Sementara Ferry musim ini hanya bermain selama 826 menit, jauh menurun dibanding musim lalu yang tampil mendominasi dengan waktu bermain 2397 menit.
“Kita sangat beruntung bisa memiliki dua kiper yang bisa diandalkan. Ferry juga saya lihat sebagai pemain senior tidak merasa tersaingi, karena diapun selalu mendukung perkembangan dari Rivky sebagai kiper muda” sambung Kas.
Dalam pertandingan kemarin pun ternyata tidak hanya Ferry saja yang dimainkan, tapi satu pemain reguler lainnya Abdul Rahman juga ikut duduk di bench pemain cadangan. Usut punya usut ternyata kondisi Rahman mengeluhkan rasa sakit di lututnya, usai menghadapi Arema Indonesia pada 23 Juli lalu. Alhasil waktu itu pihaknya menggantikan peran Rahman dengan Dodok Anang Zuanto.
“Rahman lututnya cedera ringan dan dia juga minta untuk tidak dimainkan dahulu,” ujar mantan pemain Persisam Samarinda itu.

Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang 10 Pemain SFC Tahan PBR 2-2

SFC Turun di Peringkat 4

Kemenangan dua tim papan atas Persib Bandung dan Arema Indonesia membuat posisi Sriwijaya FC turun ke peringkat 4. Persib mengalahkan Persisam 4-1, sementara Arema menang 3-1 atas Persija Jakarta. Dengan demikian baik Pesib maupun Arema mengantongi 53 poin melampaui poin SFC yang baru mengemas 52 poin.
"SFC memang turun di peringkat empat, namun masih ada delapan sisa pertandingan. Tentunya kami akan berusaha keras meraih setiap poin penting di sisa laga ISL 2013 ini, meski kami katakan sejak sangat berat dan merupakan laga final," jelas pelatih Kas Hartadi, Minggu (30/6/2013).
Diakui Kas, seharusnya SFC bisa memaksimalkan laga melawan Pelita Bandung Raya, namun banyak persoalan teknis maupun non teknis yang membuat tim asuhannya hanya meraih 1 poin.
"Ada beberapa persoalan, termasuk ketika kami harus bermain dengan 10 pemain, beruntung pula kami berhasil mempertahankan skor 2-2, termasuk Rivky yang bisa menahan tendangan penalti, setelah liburan kami akan lakukan evaluasi untuk dua laga kandang pada bulan puasa nanti," jelas Kas Hartadi.
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang 10 Pemain SFC Tahan PBR 2-2

Sabtu, 29 Juni 2013

10 Pemain SFC Tahan PBR 2-2

Di luar prediksi, Pelita Bandung Raya bermain penuh determinasi. Mereka bahkan mampu menekan Sriwijaya FC hampir di sepanjang pertandingan ISL 2013 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (29/6/2013). SFC bahkan kemudian bermain dengan 10 pemain menjelang menit akhir babak kedua, ketika Ahmad Jufriyanto terkena kartu kuning keduanya. Namun berkat usaha Ramdani dan Foday, SFC menahan tuan rumah dengan skor 2-2.
Adapun jalannya pertandingan. Memasang Dodok Anang berpasangan dengan Lee Dong Wong sejak menit awal dan mencadangkan Abdul Rahman, membuat SFC kebobolan di menit awal. Pemain tuan rumah Pelita Bandung Raya (PBR), Gaston Castano mencetak gol di menit ke-11 memanfaatkan kelengahan pemain belakang SFC.
Namun keunggulan itu tidak berlangsung lama, Sriwijaya FC beresaksi keras. Melalui skema serangan balik nan cepat, Laskar Wong Kito berhasil menyamakan kedudukan lewat Ramdani Lestaluhu. Umpan matang Tantan disambut pemain Timnas U-23 ini untuk menjebol gawang Edi Kurnia di menit ke-16.
Usai gol itu, tuan rumah langsung berekasi. Sriwijaya FC kembali tertinggal dari tuan rumah Pelita Bandung Raya. Serangan balik nan cepat yang dibangun tuan rumah sukses menjebol gawang Rivky Mokodompit lewat tendengan keras Denny Gultom di menit ke-29. Gol berawal dari serangan SFC yang gagal, bola kemudian dikuasai Min dan sedikit celah di lini belakang SFC, dimanfaatkan pemain muda ini untuk melakukan tendangan keras melewati Rivky yang tidak bisa membaca arah bola.
Namun pada babak kedua,  Boakay Eddie Foday berhasil mencetak gol. Memanfaatkan bola rebound dari Tantan membawa SFC kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Gol bermula dari deteminasi Ahmad Jufriyanto dari sisi kiri pertahanan lawan, kemudian memberikan bola kepada Tantan. Dengan membalik badan, pemain asal Lembang ini melakukan tendangan namun membentur tiang kanan gawang, namun Foday yang berdiri bebas menyambar si kulit bundar untuk menjebol gawang Edi Kurnia.
Usai gol itu, Kas Hartadi kemudian memasukkan Rivan. Pemain Sriwijaya FC U-21 ini masuk menggantikan Dzumafo Herman Epandi. Sebuah keberanian bagi pelatih Kas Hartadi menurunkan pemain muda, dengan alasan untuk meningkatkan serangan.
Namun keluarnya Dzumafo membuat lini belakang SFC justru ke serang. Nampak pemain PBR lebih bermain enjoy dengan keluarnya Dzumafo Herman Epandi. Serangan PBR berbuah penalti ketika Rivky melakukan pelanggaran terhadap Camara. Namun, tendangan penalti Ganston Castano digagalkan Rivky. Sedangkan serbuah Marwan Sayadeh dianulir karena terperangkap offside.
SFC makin sulit jelang laga berakhir, karena Ahmad Jufriyanto menerima kartu kuning kedua dan harus diusir keluar usai melakukan pelanggaran terhadap Gaston Castano. Sriwijaya FC pun harus bermain dengan 10 pemain menghadapi tuan rumah. Keluarnya, Jupe sapanya membuat lini belakang SFC semakin kesulitan. Serangan terus dilakukan tuan rumah, namun di babak tambahan SFC masih mampu menahan tuan rumah dengan kedudukan  2-2
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang Minggu Nasib SFC Ditentukan

Minggu Nasib SFC Ditentukan

Posisi runner up klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) yang kini masih dipegang oleh Sriwijaya FC, dipastikan sangat rawan tergerus oleh dua pesaing terdekatnya yakni Persib Bandung (peringkat ke-3) dan Arema Indonesia (peringkat ke-4). Hal itu tidak lepas dari raihan hasil imbang 2-2 saat bertandang ke markas Pelita Bandung Raya, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung pada Sabtu (29/6/2013).
Dua gol dari tim tuan rumah itu berhasil diciptakan oleh Gaston Castano pada menit ke-10 dan satu gol lainnya dilesakkan oleg Dolly Ramadhan Gulton pada menit ke-29. Sementara dua gol balasan dari SFC sendiri tercipta melalui aksi brilian Ramdani Lestaluhu pada menit ke-16 dan gol dari Boakay Eddie Foday pada manit ke-61. Sumbangan satu gol dari Foday itu sekaligus mengakhiri puasa golnya dalam enam pertandingan terakhir.
Mendapatkan tambahan satu angka itu memang masih bisa mengamankan posisi SFC sebagai runner up, dengan total perolehan 52 poin dari 26 pertandingan. Namun posisinya itu masih sangat rawan tergeser oleh tim peringkat ketiga Persib dan Arema yang hanya terpaut dua poin saja. Kedua tim yang sama-sama mengemas 50 poin itu akan menjamu Persisam Samarinda dan Persija Jakarta pada Minggu (30/6) ini.
Artinya jika kedua-duanya berhasil meraih kemenangan, maka posisi SFC sendiri bakal langsung melorot dua peringkat yakni ke posisi empat besar. Namun kalau hanya salah satunya saja antara Arema maupun Persib yang meraih kemenangan, maka posisi SFC hanya melorot satu peringkat saja ke posisi ketiga. Satu-satunya peluang untuk mempertahankan posisi runner up adalah berharap agar kedua pesaing itu bermain imbang ataupun kalah.
Atas hasil kurang memuaskan itupun kini SFC harus sudah bisa berpikir realistis untuk mengejar Persipura Jayapura yang kokoh dipuncak klasemen. Perbedaan 12 poin dari Persipura yang mengemas 64 poin dari 27 pertandingan, harus diakui akan semakin sulit terkejar meskipun SFC masih menyimpan satu laga lebih banyak. Setidaknya, SFC harus berharap tim yang berjuluk Mutiara Hitam itu harus berharap Persipura tergelincir dalam empat pertandingan terdekat.
Head Coach SFC, Kas Hartadi mengungkapkan raihan hasil imbang lawan PBR kemarin memang sudah menutup timnya untuk mempertahankan gelar juara musim ini. Namun pihaknya menolak untuk menyerah dalam perburuan posisi runner up, kendati persaiangannya juga cukup ketat. Timnya masih menaruh harapan pada delapan laga tersisa, untuk bisa mengamankan tiket AFC yang akan diberikan pada juara kedua.
“Kita masih ada peluang untuk mengamankan posisi kedua, walaupun butuh perjuangan keras dari semua pihak baik itu pemain maupun manajemen,” katanya ketika dihubungi Sripoku.com, Sabtu (29/6/2013) malam.

Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com

Danrem Perintahkan Dandim Koordinasikan Yon Armed-Polres OKU Timur

Komandan Korem 044 Gapo Kolonel Inf Rochadi mengaku langsung memerintahkan Dandim 0403 Letkol Inf Immanulhak untuk meredam pasca perkelahian Polres OKU Timur dengan anggota Yon Armed 15/76 Tarik, Kamis (20/6/2013) sore lalu.
"Untuk antisipasi supaya tidak berkembang kita panggil, kita perintahkan Komandan Kodim untuk melaksanakan koordinasi kita kumpulkan anggota dari Batalyon dan dari Polres untuk tidak terpancing emosi. Tetap kita kesalahpahaman yang baru terjadi, kita selesaikan sampai situ saja. Kita sesama aparat justru harus mentauladani masyarakat. Jangan sedikit tersinggung, mukul, marah, kan nggak bener itu. Walaupun bagaimana itu anggota tetap kita berikan teguran supaya kita bisa menahan emosi dan tidak terpancing dengan situasi yang ada," ujar Kol Inf Rochadi saat ditanya para wartawan usai ziarah ke Makam Pahlawan Kesetra Satria Siguntang, Jumat (28/6/2013).
Bahkan informasi yang berkembang, keesokan harinya, Jumat (21/6/2013) suasana di Martapura ini lengang dan sebagian pemilik toko ada yang memilih tutup. Tak ada anggota polisi baik bertugas jaga lalu lintas maupun di jalan. Yang ada konvoi anggota batlyon dan mendatangi Mapolres OKU Timur. Namun itu langsung dibantah Danrem.
"Tidak, tidak. Begini, memang kemarin terjadi kesalahpahaman antara anggota kita seorang Pratu dengan kepolisian Polres OKU Timur. Itu terjadi di persimpangan kereta api yang mereka sama-sama bersimpangan yang akhirnya terjadi adu mulut akhirnya terjadi perkelahian. Mereka sama-sama tidak tahu kalau anggota. Setelah diberikan penjelasan sama-sama mengaku saya anggota, saya dari anggota, selesai tidak ada permasalahan," tegas Kol Inf Rochadi.
Di sisi lain menyinggung pasca Pilkada Sumsel dan beberapa kota/kabupaten, Rochadi memuji kedewasaan warga yang tidak terpancing emosi.
"Sangat kondusif, sangat bagus. Walaupun kemarin sempat percik-percik sedikit. Tapi semua itu berkat kedewasaan masyarakat Palembang, semuanya bisa sadar dan tidak melaksanakan kegiatan yang anarkis. Harapan kita, saya selaku komandan Korem sangat berharap wilayah di bawah naungan saya kondusif. Kita bisa bersinergi melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan seluruh komponen baik pemerintah daerah, kepolisian, insan pers, semuanyalah," kata Rochadi.
Baca artikel kami lainnya tentang Siswa Baru Harus Lampiran Akte Kelahiran
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com

Jumat, 28 Juni 2013

Siswa Baru Harus Lampiran Akte Kelahiran

Setelah berbagai ujian sekolah terlalui, masalah yang tidak asing lagi yang muncul adalah masalah mengenai pendaftaraan diri kesekolah yang dituju. Ditahun ajaran barun 2013-2014 ini Pemerintah Kabupaten OKU Timur(Selaku Pemerintah Daerah II desa kami) menyampaikan bahwa calon siswa yang akan mendaftarkan diri ke sekolah baik sekolah dasar, menengah pertama maupun menengah atas diminta untuk melampirkan akte kelahiran yang sudah diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan OKU Timur Drs Surya Bhakti MM, Jumat (28/6/2013).
Menurut Surya, pentingnya melampirkan akta kelahiran saat mendaftar sekolah tersebut untuk mengantisipasi kekeliruan pengarsipan data diri yang bersangkutan.

“Informasi yang termuat dalam akte kelahiran bisa dijadikan sebagai acuan kesesuaian arsip data bagi sekolah. Data yang tercantum dalam akta kelahiran akan menjadi patokan mengenai informasi para siswa,” katanya.
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com