Minggu, 30 Juni 2013

Kiper Muda Sriwijaya (Rivky) MakinOke

Kiper muda Sriwijaya FC, Rivky D Mokompit mampu memperlihatkan penampilan impresif, dalam pertandingan melawan Pelita Bandung Raya (PBR), Sabtu (29/6) kemarin. Penyelamatan gemilangnya menahan tendangan penalti striker PBR, Gaston Castano pada menit ke-74, membuat dirinya layak dijuluki Super Rivky karena menghindarkan timnya dari kekalahan.
Head Caoch SFC, Kas Hartadi tak sungkan memuji penampilan kiper mudanya itu, yang dianggap semakin matang. Rivky bisa menggantikan peran seniornya Ferry Rotinsulu yang kondisinya masih belum begitu fit, pasca dibekap cedera lutut kambuhan. Penampilannya dari hari ke hari terus menunjukkan peningkatan pesat meskipun secara pengalaman masih jauh dibandingkan Ferry.
“Selama Ferry cedera, Rivky memang akan selalu jadi andalan kita,” katanya ketika dihubungi Sripo, Minggu (30/6/2013).
Berdasar statistik pada musim ini posisi kiper SFC malah lebih banyak ditempati oleh Rivky, dibandingakan Ferry dan kiper lainnya. Dari 25 pertandingan yang telah dijalani SFC, Rivky sendiri sudah bermain selama 1366 menit dan rekor waktu itu jauh lebih baik dibanding musim lalu yang hanya bermain 663 menit. Sementara Ferry musim ini hanya bermain selama 826 menit, jauh menurun dibanding musim lalu yang tampil mendominasi dengan waktu bermain 2397 menit.
“Kita sangat beruntung bisa memiliki dua kiper yang bisa diandalkan. Ferry juga saya lihat sebagai pemain senior tidak merasa tersaingi, karena diapun selalu mendukung perkembangan dari Rivky sebagai kiper muda” sambung Kas.
Dalam pertandingan kemarin pun ternyata tidak hanya Ferry saja yang dimainkan, tapi satu pemain reguler lainnya Abdul Rahman juga ikut duduk di bench pemain cadangan. Usut punya usut ternyata kondisi Rahman mengeluhkan rasa sakit di lututnya, usai menghadapi Arema Indonesia pada 23 Juli lalu. Alhasil waktu itu pihaknya menggantikan peran Rahman dengan Dodok Anang Zuanto.
“Rahman lututnya cedera ringan dan dia juga minta untuk tidak dimainkan dahulu,” ujar mantan pemain Persisam Samarinda itu.

Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang 10 Pemain SFC Tahan PBR 2-2

SFC Turun di Peringkat 4

Kemenangan dua tim papan atas Persib Bandung dan Arema Indonesia membuat posisi Sriwijaya FC turun ke peringkat 4. Persib mengalahkan Persisam 4-1, sementara Arema menang 3-1 atas Persija Jakarta. Dengan demikian baik Pesib maupun Arema mengantongi 53 poin melampaui poin SFC yang baru mengemas 52 poin.
"SFC memang turun di peringkat empat, namun masih ada delapan sisa pertandingan. Tentunya kami akan berusaha keras meraih setiap poin penting di sisa laga ISL 2013 ini, meski kami katakan sejak sangat berat dan merupakan laga final," jelas pelatih Kas Hartadi, Minggu (30/6/2013).
Diakui Kas, seharusnya SFC bisa memaksimalkan laga melawan Pelita Bandung Raya, namun banyak persoalan teknis maupun non teknis yang membuat tim asuhannya hanya meraih 1 poin.
"Ada beberapa persoalan, termasuk ketika kami harus bermain dengan 10 pemain, beruntung pula kami berhasil mempertahankan skor 2-2, termasuk Rivky yang bisa menahan tendangan penalti, setelah liburan kami akan lakukan evaluasi untuk dua laga kandang pada bulan puasa nanti," jelas Kas Hartadi.
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang 10 Pemain SFC Tahan PBR 2-2

Sabtu, 29 Juni 2013

10 Pemain SFC Tahan PBR 2-2

Di luar prediksi, Pelita Bandung Raya bermain penuh determinasi. Mereka bahkan mampu menekan Sriwijaya FC hampir di sepanjang pertandingan ISL 2013 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (29/6/2013). SFC bahkan kemudian bermain dengan 10 pemain menjelang menit akhir babak kedua, ketika Ahmad Jufriyanto terkena kartu kuning keduanya. Namun berkat usaha Ramdani dan Foday, SFC menahan tuan rumah dengan skor 2-2.
Adapun jalannya pertandingan. Memasang Dodok Anang berpasangan dengan Lee Dong Wong sejak menit awal dan mencadangkan Abdul Rahman, membuat SFC kebobolan di menit awal. Pemain tuan rumah Pelita Bandung Raya (PBR), Gaston Castano mencetak gol di menit ke-11 memanfaatkan kelengahan pemain belakang SFC.
Namun keunggulan itu tidak berlangsung lama, Sriwijaya FC beresaksi keras. Melalui skema serangan balik nan cepat, Laskar Wong Kito berhasil menyamakan kedudukan lewat Ramdani Lestaluhu. Umpan matang Tantan disambut pemain Timnas U-23 ini untuk menjebol gawang Edi Kurnia di menit ke-16.
Usai gol itu, tuan rumah langsung berekasi. Sriwijaya FC kembali tertinggal dari tuan rumah Pelita Bandung Raya. Serangan balik nan cepat yang dibangun tuan rumah sukses menjebol gawang Rivky Mokodompit lewat tendengan keras Denny Gultom di menit ke-29. Gol berawal dari serangan SFC yang gagal, bola kemudian dikuasai Min dan sedikit celah di lini belakang SFC, dimanfaatkan pemain muda ini untuk melakukan tendangan keras melewati Rivky yang tidak bisa membaca arah bola.
Namun pada babak kedua,  Boakay Eddie Foday berhasil mencetak gol. Memanfaatkan bola rebound dari Tantan membawa SFC kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Gol bermula dari deteminasi Ahmad Jufriyanto dari sisi kiri pertahanan lawan, kemudian memberikan bola kepada Tantan. Dengan membalik badan, pemain asal Lembang ini melakukan tendangan namun membentur tiang kanan gawang, namun Foday yang berdiri bebas menyambar si kulit bundar untuk menjebol gawang Edi Kurnia.
Usai gol itu, Kas Hartadi kemudian memasukkan Rivan. Pemain Sriwijaya FC U-21 ini masuk menggantikan Dzumafo Herman Epandi. Sebuah keberanian bagi pelatih Kas Hartadi menurunkan pemain muda, dengan alasan untuk meningkatkan serangan.
Namun keluarnya Dzumafo membuat lini belakang SFC justru ke serang. Nampak pemain PBR lebih bermain enjoy dengan keluarnya Dzumafo Herman Epandi. Serangan PBR berbuah penalti ketika Rivky melakukan pelanggaran terhadap Camara. Namun, tendangan penalti Ganston Castano digagalkan Rivky. Sedangkan serbuah Marwan Sayadeh dianulir karena terperangkap offside.
SFC makin sulit jelang laga berakhir, karena Ahmad Jufriyanto menerima kartu kuning kedua dan harus diusir keluar usai melakukan pelanggaran terhadap Gaston Castano. Sriwijaya FC pun harus bermain dengan 10 pemain menghadapi tuan rumah. Keluarnya, Jupe sapanya membuat lini belakang SFC semakin kesulitan. Serangan terus dilakukan tuan rumah, namun di babak tambahan SFC masih mampu menahan tuan rumah dengan kedudukan  2-2
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com
Baca artikel kami lainnya tentang Minggu Nasib SFC Ditentukan

Minggu Nasib SFC Ditentukan

Posisi runner up klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) yang kini masih dipegang oleh Sriwijaya FC, dipastikan sangat rawan tergerus oleh dua pesaing terdekatnya yakni Persib Bandung (peringkat ke-3) dan Arema Indonesia (peringkat ke-4). Hal itu tidak lepas dari raihan hasil imbang 2-2 saat bertandang ke markas Pelita Bandung Raya, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung pada Sabtu (29/6/2013).
Dua gol dari tim tuan rumah itu berhasil diciptakan oleh Gaston Castano pada menit ke-10 dan satu gol lainnya dilesakkan oleg Dolly Ramadhan Gulton pada menit ke-29. Sementara dua gol balasan dari SFC sendiri tercipta melalui aksi brilian Ramdani Lestaluhu pada menit ke-16 dan gol dari Boakay Eddie Foday pada manit ke-61. Sumbangan satu gol dari Foday itu sekaligus mengakhiri puasa golnya dalam enam pertandingan terakhir.
Mendapatkan tambahan satu angka itu memang masih bisa mengamankan posisi SFC sebagai runner up, dengan total perolehan 52 poin dari 26 pertandingan. Namun posisinya itu masih sangat rawan tergeser oleh tim peringkat ketiga Persib dan Arema yang hanya terpaut dua poin saja. Kedua tim yang sama-sama mengemas 50 poin itu akan menjamu Persisam Samarinda dan Persija Jakarta pada Minggu (30/6) ini.
Artinya jika kedua-duanya berhasil meraih kemenangan, maka posisi SFC sendiri bakal langsung melorot dua peringkat yakni ke posisi empat besar. Namun kalau hanya salah satunya saja antara Arema maupun Persib yang meraih kemenangan, maka posisi SFC hanya melorot satu peringkat saja ke posisi ketiga. Satu-satunya peluang untuk mempertahankan posisi runner up adalah berharap agar kedua pesaing itu bermain imbang ataupun kalah.
Atas hasil kurang memuaskan itupun kini SFC harus sudah bisa berpikir realistis untuk mengejar Persipura Jayapura yang kokoh dipuncak klasemen. Perbedaan 12 poin dari Persipura yang mengemas 64 poin dari 27 pertandingan, harus diakui akan semakin sulit terkejar meskipun SFC masih menyimpan satu laga lebih banyak. Setidaknya, SFC harus berharap tim yang berjuluk Mutiara Hitam itu harus berharap Persipura tergelincir dalam empat pertandingan terdekat.
Head Coach SFC, Kas Hartadi mengungkapkan raihan hasil imbang lawan PBR kemarin memang sudah menutup timnya untuk mempertahankan gelar juara musim ini. Namun pihaknya menolak untuk menyerah dalam perburuan posisi runner up, kendati persaiangannya juga cukup ketat. Timnya masih menaruh harapan pada delapan laga tersisa, untuk bisa mengamankan tiket AFC yang akan diberikan pada juara kedua.
“Kita masih ada peluang untuk mengamankan posisi kedua, walaupun butuh perjuangan keras dari semua pihak baik itu pemain maupun manajemen,” katanya ketika dihubungi Sripoku.com, Sabtu (29/6/2013) malam.

Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com

Danrem Perintahkan Dandim Koordinasikan Yon Armed-Polres OKU Timur

Komandan Korem 044 Gapo Kolonel Inf Rochadi mengaku langsung memerintahkan Dandim 0403 Letkol Inf Immanulhak untuk meredam pasca perkelahian Polres OKU Timur dengan anggota Yon Armed 15/76 Tarik, Kamis (20/6/2013) sore lalu.
"Untuk antisipasi supaya tidak berkembang kita panggil, kita perintahkan Komandan Kodim untuk melaksanakan koordinasi kita kumpulkan anggota dari Batalyon dan dari Polres untuk tidak terpancing emosi. Tetap kita kesalahpahaman yang baru terjadi, kita selesaikan sampai situ saja. Kita sesama aparat justru harus mentauladani masyarakat. Jangan sedikit tersinggung, mukul, marah, kan nggak bener itu. Walaupun bagaimana itu anggota tetap kita berikan teguran supaya kita bisa menahan emosi dan tidak terpancing dengan situasi yang ada," ujar Kol Inf Rochadi saat ditanya para wartawan usai ziarah ke Makam Pahlawan Kesetra Satria Siguntang, Jumat (28/6/2013).
Bahkan informasi yang berkembang, keesokan harinya, Jumat (21/6/2013) suasana di Martapura ini lengang dan sebagian pemilik toko ada yang memilih tutup. Tak ada anggota polisi baik bertugas jaga lalu lintas maupun di jalan. Yang ada konvoi anggota batlyon dan mendatangi Mapolres OKU Timur. Namun itu langsung dibantah Danrem.
"Tidak, tidak. Begini, memang kemarin terjadi kesalahpahaman antara anggota kita seorang Pratu dengan kepolisian Polres OKU Timur. Itu terjadi di persimpangan kereta api yang mereka sama-sama bersimpangan yang akhirnya terjadi adu mulut akhirnya terjadi perkelahian. Mereka sama-sama tidak tahu kalau anggota. Setelah diberikan penjelasan sama-sama mengaku saya anggota, saya dari anggota, selesai tidak ada permasalahan," tegas Kol Inf Rochadi.
Di sisi lain menyinggung pasca Pilkada Sumsel dan beberapa kota/kabupaten, Rochadi memuji kedewasaan warga yang tidak terpancing emosi.
"Sangat kondusif, sangat bagus. Walaupun kemarin sempat percik-percik sedikit. Tapi semua itu berkat kedewasaan masyarakat Palembang, semuanya bisa sadar dan tidak melaksanakan kegiatan yang anarkis. Harapan kita, saya selaku komandan Korem sangat berharap wilayah di bawah naungan saya kondusif. Kita bisa bersinergi melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan seluruh komponen baik pemerintah daerah, kepolisian, insan pers, semuanyalah," kata Rochadi.
Baca artikel kami lainnya tentang Siswa Baru Harus Lampiran Akte Kelahiran
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com

Jumat, 28 Juni 2013

Siswa Baru Harus Lampiran Akte Kelahiran

Setelah berbagai ujian sekolah terlalui, masalah yang tidak asing lagi yang muncul adalah masalah mengenai pendaftaraan diri kesekolah yang dituju. Ditahun ajaran barun 2013-2014 ini Pemerintah Kabupaten OKU Timur(Selaku Pemerintah Daerah II desa kami) menyampaikan bahwa calon siswa yang akan mendaftarkan diri ke sekolah baik sekolah dasar, menengah pertama maupun menengah atas diminta untuk melampirkan akte kelahiran yang sudah diberlakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan OKU Timur Drs Surya Bhakti MM, Jumat (28/6/2013).
Menurut Surya, pentingnya melampirkan akta kelahiran saat mendaftar sekolah tersebut untuk mengantisipasi kekeliruan pengarsipan data diri yang bersangkutan.

“Informasi yang termuat dalam akte kelahiran bisa dijadikan sebagai acuan kesesuaian arsip data bagi sekolah. Data yang tercantum dalam akta kelahiran akan menjadi patokan mengenai informasi para siswa,” katanya.
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com

Harga BBM Eceran di OKU Timur Tembus Rp 8.000 Per Liter

Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Preimum di Kabupaten OKU Timur ditingkat pengecer terus mengalami kenaikan menjadi Rp 8.000 per liter, pasca keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi di SPBU menjadi Rp 6.500 per liter. Sebelumnya, harga BBM di tingkat pengecer hanya antar Rp. 7.000 hingga Rp 7.500 per liter.Naiknya harga BBM jenis premium ditingkat pengecer tersebut diduga akibat tingginya harga jual spekulan kepada para pengecer sekitar Rp 7.000 hingga Rp 7.300 per liter.
“Harga BBM sudah naik lagi, dik. Kemarin memang Rp 7.500 per liter. Namun saat ini naik lagi menjadi Rp 8.000, kami terpaksa menaikkannya kembali karena kami membeli dari pengecor sudah Rp 7.300 per liter,” ungkap Ana, penjual BBM eceran di Martapura

Menurut Ana, saat ini stok BBM ditingkat pengecer sejak berlakunya harga baru mengalami pengurangan dari sebelumnya. Jika sebelumnya para pengecer menyimpan 50 hingga 100 liter, sejak kenaikan BBM para pengecer hanya menyimpan sekitar 30 hingga 50 liter.
“Untuk menyimpan banyak tidak kuat lagi. Modal harus besar. Ditambah lagi para pengecor di SPBU juga sudah mengurangi pembelian BBM Karena kenaikan tersebut,” jelasnya

.
Informasi ini kami paparkan berdasarkan sumber dari http://palembang.tribunnews.com

                                          *BBM Naik Tinggi Susu Tak Terbeli*

Kamis, 27 Juni 2013

Kondisi Jalan Desaku, Trikarya

Apakah yang muncul dalam pikiran  anda ketika melihat gambar diatas?...
Mungkin anda berfikir bahwa ini adalah foto jalan menuju perkebunan atau persawahan, jika memang begitu yang anda pikirkan, anda salah dalam menebak pernyataan diatas. Ini adalah foto salah satu kondisi jalan didesa kami. Jalan masih alami, belum diaspal, banyak lubang dan tergenangi air ketika hujan turun.
Tapi itu tidak akan terjadi lagi untuk tahun 2013-2014, karena Bapak Herman Deru(selaku Bupati dikabupaten kami), telah menyampaikan bahwa sejumlah ruas jalan milik Kabupaten di OKU Timur (salah satunya jalan desa kami) pada pertengahan tahun ini juga segera dicor beton sehingga kedepan tidak ada lagi jalan milik kabupaten yang rusak.

Penegasan tersebut diungkapkan Bupati OKU Timur H Herman Deru dalam  acara bersih Desa Trikarya Kecamatan  Belitang III Kabupaten OKU Timur, Rabu (24/4/2013).

Dalam acara itu, Herman Deru sengaja mengajak Kepala Dinas PU Bina Marga Ir Agus Sunaryo. Dihadapan ribuan massa warga Desa Trikarya ini Herman Deru memerintahkan agar PU segera melakukan perbaikan terhadap ruas jalan yang mengalami kerusakan.

"Mulai hari ini semua ruas jalan kabupaten segera diperbaiki. Jangan ada lagi ruas jalan yang dapat menghambat lalu lintas ekonomi masyarakat," tegas Deru.

Desa Trikarya saat ini menurut Deru jauh lebih maju jika dibanding dengan beberapa tahun lalu. "Daerah ini dibuka tahun 1982. Ayah saya yang buka kawasan ini. Sekarang sangat maju hampir semua rumah sudah beton tidak ada lagi rumah yang seperti dulu," tambah Deru.

Terkait dengan acara bersih desa, Herman Deru mengajak seluruh warga Trikarya untuk pandai bersyukur dengan segala keberhasilan yang telah didapat. "Kawasn ini dulunya miskin, sekarang sangat maju dan rakyatnya makmur dengan komoditi andalan hasil getah karet," harapnya.

Sementara itu Kades Trikarya, Agus Subandono menegaskan dalam acara ruwatan desa kali ini digelar wayang kulit semalam suntuk dan pengajian.Sebagai penceramah dalam acara ruetan desa kali ini adalah KH Kholid Mawardi yang juga sebagai Wakil Bupati OKU Timur. 
Itulah sedikit informasi kondisi jalan didesa kami, yang kami bisa paparkan berdasarkan sumber dari Pemerintahan Kabupaten.

                                                   * Semoga Bukan Hanya Janji Belaka*

Sabtu, 22 Juni 2013

Mata Pencaharian Desaku, Trikarya

Tanah yang subur, cocok untuk sebuah tanaman seperti gambar disamping itu adalah satu keunggulan desa kami. Kami bersyukur diberikan tanaha sesubur itu, semua tanaman yang hidup diarea tropis bisa hidup ditanah kami yang tempati ini. Sebagai  contohnya dari keempat tanaman yang tertera diagambar diatas, semua itulah yang membuat kami tetap bekerja untuk mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup kami. 4 tanaman diataslah yang menjadi mata pencaharian warga masyarakat desa kami, baiklah kami akan sedikit berbagai mengenai 4 macam tanaman diatas, 

1. Tebu
    Perkebunan Tebu adalah salah satu mata pencaharian didesa kami, tanaman ini hidup disebelah selatan desa kami, Untuk kepemilikan tanaman tebu ini dimiliki oleh sebuah Perseroan Terbata (PT). Tetapi untuk proses penanman, perawatan dan pemanenan menggunakan jasa penduduk setempat, jadi itu menjadikan salah satu mata paencaharian warga sekitar perkebunan tebu tersebut.

2. Kelapa Sawit
      Perkebunan kelapa sawit  adalah salah satu mata pencaharian didesa kami, tanaman ini hidup disebelah selatan desa kami, Untuk kepemilikan tanaman tebu ini dimiliki oleh sebuah Perseroan Terbata (PT). Tetapi untuk proses penanman, perawatan dan pemanenan menggunakan jasa penduduk setempat, tetapi sebagian warga masyarakat setempat juga memiliki perkebunan kelapa sawit tersebut, mereka menggunakan tenaganya sendiri untuk menanm, merawat, memanenya. Jadi itu juga menjadikan salah satu mata paencaharian warga sekitar perkebunan Kelapa Sawit  selain perkebunan Tebu.

3. Karet
      Perkebunan Karet  adalah salah satu mata pencaharian didesa kami, tanaman ini hidup diseluruh pelosok desa kami, Untuk kepemilikan tanaman karet ini dimiliki oleh warga masyarakat setempat. Bahkan hampir 90% warga masyarakt desa kami memiliki perkebunan karet. mereka menggunakan tenaganya sendiri untuk menanam, merawat, memanennya. Jadi itu juga menjadikan salah satu mata pencaharian warga masyarakat  desa kami  selain perkebunan Tebu dan Kelapa Sawit.

4. Jagung
    Perkebunan Jagung  adalah salah satu mata pencaharian didesa kami, tanaman ini hidup diseluruh pelosok desa kami, Untuk kepemilikan tanaman karet ini dimiliki oleh warga masyarakat setempat yang ingin mendapatkan penghasilan lebih dan memanfaatkan lahan yang kosong. Jadi itu juga menjadikan salah satu mata pencaharian warga masyarakat  desa kami  selain perkebunan Tebu dan Kelapa Sawit dan karet.

                           *Desa Kami Adalah Sebuah Anugerah Untuk Kami *
                   

Letak Desaku, Trikarya


Trikarya adalah nama desa kelahiranku. Nama yang berarti sebuah 3 karya, yang mengandung makna bahwa desa kami mempunyai tiga hasil pribumi, yaitu yang meliputi Karet, Tebu dan Sawit. Desaku mempunyai V kampung, Dan saya sendiri berada dikampung III, dimana kampung itu merupakan kampung yang ramai karena terletak berada dijalan utama sebagai penghubung dengan desa lain, dan juga sebagai pembatas dan pintu masuk serta keluar antara desa kami dengan desa yang lain. Desa kami masih alami, udara masih sejuk, pohon-pohon besar masih mencakar tinggi dilangit, sungai-sungai yang terus mengeluarkan gemercik airnya, jalan yang sangat masih menantang, karen belum diaspal, he,,
Kehidupan yang sederhan, harmonis serta budaya Gotong Royong menambahkan bubu sedap keharmonisan dikampung/desa kami, gadis-gadis dan perjaka yang masih polos, sederhana juga melengkapi kehidupan didesa kami, selain itu desa kami juga mempunyai khas dalam menyatukan pemuda dan pemudi yaitu dengan mengadakan sebuah perkumpulan remaja desa, pembentukan tim sepakbola, bulutangkis, dan lain masih banyak lagi.Desa kami ini secara Administratif berada di Jalan Raya Wayhitam Trikarya,  Kelurahan Trikarya, Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur, Provinsi Sumatera Selatan.


                                             *Sekilas Tentang Desaku, Trikarya*



Desa ku yang Kurindukan,Trikarya

Mungkin banyak orang yang belum pernah mendengar nama desaku ini. Trikarya(Belitang biasa disebut) terletak di sumatera bagian selatan , tepatnya di OKU Timur. Rindu rasanya kembali ke Belitang . Kudengar sudah banyak perubahan di Belitang. Karena hampir empat tahun , aku tidak pernah pulang ke Belitang. Bukan tidak mau pulang , tapi ada hal yang membuat aku tidak bisa pulang ke sana. Walau di Belitang tidak ada mall , shopping centre, plaza, ataupun tempat perbelanjaan yang hebat, bahkan bioskop pun tak ada namun Belitang tetap kurindukan . Mungkin karena disana aku dilahirkan dan dibesarkan selama 17 tahun.


Setiap musim mudik tiba , iri rasanya melihat orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman . Meski banyak yang mencibirkan hal ini , tapi pulang kampung tetap saja asyik untuk dilakukan . Ada keasyikan sendiri .


Banyak teman smp ku mempunyai ide untuk mengadakan reuni. AKu bersekolah di SMP Belitang III angkatan thn 2007. Ku dengar SMP Belitang III kini sudah berbeda dengan yang dulu . Bukan hanya dari susunan pengurus nya tapi juga bangunannya. Benar atau tidak , aku pun tak tau . Karena aku sendiri belum pernah melihat sekolah ku itu sejak tahun 2008 . Tahun terakhir aku berada di Belitang.


Ingin rasanya reuni ini cepat terlaksana agar aku dapat bertemu dengan teman-teman ku dan guru-guru ku di SMP dulu. Kapan ya reunionnya.

                                                            *Desaku Yang Kucinta*

Jumat, 21 Juni 2013

Sekilas Tentang Kehidupan Kampungku, Trikarya

Andi: Ajeng tindak pundi mbah?
Mbah podho: Ajeng teng saben le, niki ajeng nanem polowijo.
Andi: Monggo mbah, kulo rumiyien.

Membaca sepenggal percakapn diatas, Pasti anda berpikir bahwa sepenggal percakapan di atas di lakukan di sebuah desa di daerah Jawa Tengah atau daerah Jawa yang lain.Kalau memang itu yang ada di benak anda, ternyata anda salah besar. Percakapan itu dilakukan di sebuah desa di daerah Belitang III OKU Timur Sumatera Selatan, kampung kelahiranku. Maka jangan heran kalau anda datang ke Belitang III, tepatnya Desa Trikarya yang merupakan lumbung padi di Sumatera Selatan dan juga penghasil karet, serat tebu, banyak sekali di temukan orang-orang Jawa. Mereka adalah orang-orang transmigran. Para transmigrasi tersebut tiba di daerah Belitang melalui program kolonisasi massal yang dilakukan pemerintah Belanda pada tahun 1930-an. Dan kebanyakan orang Jawa yang benar-benar giat bekerja keras menjadi sukses, dan makmur hidupnya. Karena masyarakat Jawa sendiri memiliki filosofi sepi ing pamrih, rame ing gawe, yaitu menekankan pentingnya kerja nyata tanpa banyak mengeluh.

Soal bahasa, banyak bahasa yang di gunakan di daerah ini. Selain bahasa Melayu-Palembang dan bahasa Indonesia, bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa percakapan sehari-hari di perkampunganku. Penduduk asli suku Komering atau berbagai suku pendatang dari daerah lain yang menetap di daerah pertanian ini, juga cukup mahir berbahasa Jawa. Selain itu banyak nama-nama penduduk yang mengacu pada peristilahan khas Jawa yang singkat dan berakhiran“O”. Misal kalau nama: prayogo, suswanto, sutikno, sudarsono, painem, paijem, sutrisno dan lain sebagainya. Begitu juga dengan penamaan desa, karena banyak desa di Belitang di buka dan di dirikan oleh orang-orang trans (Jawa) maka nama-namanya-pun menggunakan nama Jawa. Seperti; Tawang Rejo, Bangun Harjo, Sido Mulyo, Donoharjo, Sido Dadi, Banyumas, Tegalrejo, dan seterusnya dan seterusnya.
Sebenarnya kita bisa membedakan mana orang asli (Komering) atau mana penduduk pendatang (transmigrasi). Sebagai contoh, orang asli Komering memakai nama Cik Aman, Tando Kowi, Mardiana, Marniah, Daniel, Galung dan lain-lain. Begitu juga untuk penamaan sebuah desa. Kalau yang mendirikan itu orang asli Komering mereka menggunakan nama; Rasuan, Sukarame, Minca Kabau, Campang Tiga, Way Halom dan lain-lain. Jadi, kalau kita jeli, kita bisa melihat apakah dia asli orang Komering atau orang pendatang. Dengan cara mengenali nama orang dan atau bisa juga dengan nama desanya. Salah satu contoh soal bahasa, kalau saya di rumah (kampung) dalam kehidupan sehari-hari saya menggunakan tiga bahasa. Di dalam rumah/keluarga, saya menggunakan bahasa Jawa, akan tetapi kalau saya keluar dari rumah, saya menggunakan bahasa Komering dan bahasa Palembang. Soal nama, terlihat sekali kalau saya orang”Palembang Bajakan”, begitu suatu kali teman berucap kepada saya. Atau ada istilah untuk orang-orang Jawa yang lahir di Sumatera, yakni Pujakusuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera). Walaupun begitu, saya tetap merasa kalau saya orang Sumatera (Belitang).


                                             *ITULAH SEKILAS DESAKU*
*